Berikut ini ialah data tentang Konferensi Asia Afrika yang ditulis secara ringkas. Tulisan ini kami buat ketika mendapat tugas dari Bu Setyowati di SMP Negeri 4 Kota Magelang. Semoga bermanfaat [:D
Kesempurnaa hanya milik Allah Subhanallahuwata'ala :)
Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika
Anggota Kelompok 8 :
Dindia Eka/12
Junike Saputri/20
Nur Fahmia/27
Vini Maya/34
1. 1. Latar
Belakang
Berakhirnya Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945, tidak berarti berakhir
pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia dan tercipta
perdamaian dan keamanan.
Lahirnya dua blok kekuatan yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika
Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet. Tiap-tiap blok berusaha menarik negara-negara
di Asia dan Afrika agar menjadi pendukung mereka. Suasana permusuhan
tersebut dikenal dengan sebutan "perang dingin".
Situasi dalam negeri dibeberapa negara Asia Afrika yang telah
merdeka pun masih terjadi konflik antar kelompok masyarakat sebagai akibat masa
penjajahan (politik devide et impera) dan perang dingin antar
blok dunia tersebut.
Kenyataannya, akibat yang ditimbulkan oleh masalah-masalah ini, sebagaian besar diderita oleh bangsa-bangsa di Asia Afrika. Keadaan itulah yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika.
Kenyataannya, akibat yang ditimbulkan oleh masalah-masalah ini, sebagaian besar diderita oleh bangsa-bangsa di Asia Afrika. Keadaan itulah yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika.
2.
2. Lahirnya
Ide Konferensi
23 Agustus 1953 - Perdana Menteri Ali
Sastroamidjojo (Indonesia) di Dewan Perwakilan Rakyat Sementara mengusulkan
perlunya kerjasama antara negara-negara di Asia dan Afrika dalam perdamaian
dunia.
25 April–2 Mei 1954 - Berlangsung
Persidangan Kolombo di Sri Lanka.
Anggota : Perdana Menteri Ceylon (Srilanka) Sir John Kotelawala ; Perdana
Menteri dari Birma (U Nu) ; India (Jawaharlal Nehru) ; Indonesia (Ali Sastroamidjojo), dan Pakistan
(Mohammed Ali)
1954 - Untuk mematangkan gagasan masalah
Persidangan Asia-Afrika, diadakan Persidangan Bogor. Dalam persidangan ini
dirumuskan lebih rinci tentang tujuan persidangan, serta siapa saja yang akan
diundang.
Akhirnya, dalam pernyataan bersama pada akhir Konferensi Kolombo,
dinyatakan bahwa para Perdana Menteri peserta konferensi membicarakan kehendak
untuk mengadakan konferensi negara-negara Asia Afrika dan menyetujui usul agar
Perdana Menteri Indonesia dapat menjejaki sampai dimana kemungkinannya
mengadakan konferensi semacam itu.
3.
3. Usaha-Usaha
Persiapan Konferensi
Indonesia mendapat tugas untuk menjejaki
kemungkinan untuk diadakannya Konferensi Asia-Afrika.
Dalam rangka menunaikan tugas itu Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan
melalui saluran diplomatik kepada 18 negara Asia Afrika.
Negara-negara yang dihubungi menyambut baik dan menyetujui Indonesia
sebagai tuan rumahnya.
Dengan demikian, maka usaha-usaha penyelidikan atas kemungkinan
diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika dianggap selesai dan berhasil serta
usaha selanjutnya ialah mempersiapkan pelaksanaan konferensi itu.
Atas undangan Perdana Menteri Indonesia, para Perdana Menteri peserta Konferensi
Kolombo (Birma, Srilanka, India, Indonesia, dan Pakistan) mengadakan
konferensi di Bogor pada tanggal 28 dan 29 Desember 1954, yang
dikenal dengan sebutan Konferensi Panca Negara. Konferensi ini
membicarakan persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika.
Konferensi Bogor berhasil merumuskan kesepakatan bahwa Konferensi Asia
Afrika diadakan atas penyelenggaraan bersama dan kelima negara pesaerta konferensi tersebut menjadi negara
sponsornya.Undangan
kepada negara-negara peserta disampaikan oleh Pemerintah Indonesia atas nama
lima negara.
4. 4. Tujuan
Konferensi
Konferensi
Bogor menghasilkan 4 (empat) tujuan pokok Konferensi Asia Afrika, yaitu
1. Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika, untuk menjelajah serta memaj ukan kepentingan-kepentingan mereka, baik yang silih ganti maupun yang bersama, serta untuk menciptakan dan memajukan persahabatan serta perhubungan sebagai tetangga baik;
2. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan negara yang diwakili;
3. Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia dan Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah rasialisme dan kolonialisme;
4. Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika, serta rakyat¬rakyatnya di dalam dunia dewasa ini serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan perdamaian serta kerja sama di dunia.
1. Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika, untuk menjelajah serta memaj ukan kepentingan-kepentingan mereka, baik yang silih ganti maupun yang bersama, serta untuk menciptakan dan memajukan persahabatan serta perhubungan sebagai tetangga baik;
2. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan negara yang diwakili;
3. Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia dan Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah rasialisme dan kolonialisme;
4. Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika, serta rakyat¬rakyatnya di dalam dunia dewasa ini serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan perdamaian serta kerja sama di dunia.
0 comments:
Post a Comment
Hello, thank your for the comment!
Have a great day! :)