Kami adalah teater Gingsul SMAN 1 Kota Magelang. Guru teater
kami adalah Triman Laksana. Pada tanggal 13 Februari 2013 lalu, kami diundang
sebagai pengisi acara pembahasan antologi Kepada Tanah milik Pak Triman di
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Ini posternya :)
Kami mendramatisasi puisi Kepada Tanah, kami latihan hanya
sekitar tiga kali pertemuan. Selain latihan di kelas X6 SMAN 1 Magelang, kami
sempat latihan dan berdiskusi di rumah Pak Triman, di Citran, Paremono,
Kabupaten Magelang.
Drama ini menceritakan tentang tanah yang kita pijak, kini
dikuasai oleh penguasa, atas nama uang. Pabrik-pabrik, perumahan, yang
menguasai tanah. Juga tentang permainan anak yang terlalu pagi, maksudnya
sekarang anak-anak kan mainannya bukan main tanah lagi, tapi video game kan? Heheh…
Personilnya ada Mas Rizal, Wisnu, Mbak Hanif, Mbak Tika, Mbak
Evita, Mbak Nada, Ariesta, Ajeng, Dhea, dan Mia (saya). Oh iya, kami juga
mendapat kesempatan untuk membacakan karya-karya Pak Triman lho, Bu Sekar juga.
Bu Sekar adalah guru bahasa Indonesia kami sekaligus penanggung jawab
ekstrakurikuler teater SMAN 1 Kota Magelang.
Awalnya, kami berangkat dari sekolah sekitar pukul 17.00
WIB, sekolah untungnya mendukung kami, jadi kamu naik mobil sekolah yang
dikemudikan oleh mas Huri.
Selama perjalanan, kami mengobrol. Hujan rintik-rintik
mengikuti perjalanan kami. Pukul 18.00 WIB, kami berhenti di sebuah rumah
makan. Kami makan sekalian salat maghrib berjamaah. Rasa kekeluargaannya dapet
banget deh pokoknya, biar ada chemistrynya
gitu.
Entah keenakan ngobrol, nggak kerasa udah jam 19.00 lebih,
padahal jadwalnya tuh 19.30 udah mulai! Kami tergesa-gesa, kami belum make-up
pula. Ya ampun, parahnya lagi, kami juga tersesat, haha. Harusnya kan di kampus
III, tapi malah ke kampus II. Tanya kesana-kemari, akhirnya nyampe juga,
alhamdulilah. Pak Triman menunggu kami di depan gerbang kampus Universitas
Ahmad Dahlan.
Kami registrasi dulu, eh dapet buku antologinya Pak Triman,
sampulnya warna jingga. Ada kopi dan teh, ada kacang rebus juga. Suasananya asyik,
kami duduk di alas tikar. Background stage-nya warna hitam, berasa nyeni banget
deh.
Acara langsung dimulai! Mas-mas MC mempersilahkan kami untuk
menampilkan dramatisasi puisi. Sebelumnya, kami diwawancarai, ditanya namanya
siapa, dalam drama jadi tokoh apa, ak
jawab gini “Saya Mia, saya jadi rahasia.” Gerr..penonton tertawa, apa lucunya?
-_-
(Diwawancarain->Saya Mia, Saya jadi rahasia.)
Bu Sekar, guru kami membacakan sebiji puisi.
Mbak Tika dan Mbak Evita, duet baca puisi
bzzzz *siapa yaa*
dari kiri ke kanan - moderator - Pak Triman - Pak Slamet Riyadi Sabrawi
Jika ingin berkenalan dengan Pak Slamet Riyadi Sabrawi, sila kunnjungi blog:
Acara intinya, diskusi tentang antologinya Pak Triman Laksana, berhubung hari udah malam, dan kami besoknya harus sekolah ditambah perjalanan Jogja-Magelang butuh waktu 1-2 jam, maka kami pamit pulang duluan deh. Alhamdulilah semua lancar, sampai rumah sekitar jam 00. Fantastis!
Nukil cemilan kutipan [:D
Napoleon Hill
"Cherish your visions and your dreams as they are the children of your soul, the blueprints of your ultimate achievements.""Perlakukan mimpimu dan visimu seolah mereka adalah anak-anak dari jiwamu, cetak biru dari pencapaian terhebatmu."
Ayo berkarya!
Kostum yang tidak tepat sebagai raksasa
ReplyDeleteHaha, gapapa kok Mas, sudah sukseeees!
ReplyDeleteKeren dek:D
ReplyDeleteMakasih, Kak Nadaa [:D
ReplyDelete