MADURA KAYA
MADURA BERBUDAYA
Disusun Oleh :
KELOMPOK EKONOMI JEJAK TRADISI BUDAYA REGIONAL 2014
Muhammad
Shodiq Wahyudi, Febri Irmawan, Debra Zuan Muzaqi Hamid, Dinar Fortuna, Rizka
Alviani, Alfian Bagas, Oriza Sativa, Tantri Wardani, Krissanti Putrika, Nur
Fahmia, Yosephine Vitaningtyas, Victor Nugroho, Muhamad Rifki Maulida.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Madura
Kaya, Madura Berbudaya” yang disusun sebagai tugas
akhir dalam kegiatan Jejak Tradisi Budaya Regional 2014.
Dalam penyusunan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta yang telah
menyelenggarakan acara ini.
2. Bapak/Ibu guru yang telah membimbing kami dalam pembuatan
makalah ini.
3. Teman-teman Jejak Tradisi Budaya Regional 2014.
Kami sadar dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan. Namun, kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi generasi muda dalam melestarikan
dan mengembangkan produk budaya khususnya di daerah Madura yang
dapat mengembangkan pada bidang
ekonomi. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Madura, 7 Mei 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap daerah di wilayah Indonesia memiliki kebudayaan
yang sangat beragam dan berbeda-beda antar daerah yang satu dengan
lainnya. Dimana setiap kebudayaan daerah
yang ada merupakan akar dari kebudayaan nasional.
Madura sebagai salah satu pulau kecil yang berada di
sebelah utara provinsi Jawa Timur ternyata memiliki kebudayaan yang sangat
beragam. Pulau yang terdiri atas 4 kota/kabupaten yang meliputi wilayah
Pamekasan, Sumenep, Bangkalan dan Sampang ini memiliki beberapa macam
kebudayaan. Produk kebudayaan khas Madura diantaranya adalah Keris Madura,
Ukiran Karduluk, Topeng Dalang, Topeng Gethak dan Batik Proppo.
Kebudayaan daerah Madura tersebut selain memiliki nilai
seni dan nilai sejarah, juga memiliki nilai ekonomi. Bahkan di sisi ekonomi
inilah yang justru bisa dijadikan sebagai lahan pekerjaan baru bagi para budayawan
Madura untuk mengenalkan budayanya sekaligus lahan mata pencaharian. Sisi
ekonomi pada kebudayaan Madura meliputi nilai jual dari produk, prospek ke
depan dalam pengembangan ekonomi dan tempat produk dipasarkan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
nilai jual dari produk hasil kebudayaan daerah Madura tersebut?
2.
Bagaimana
prospek ke depan untuk pengembangan produk hasil kebudayaan daerah Madura di
bidang ekonomi?
3.
Ke
mana produk hasil kebudayaan daerah Madura tersebut dipasarkan?
4.
Apakah
bisa pekerjaan membuat produk hasil kebudayaan daerah Madura tersebut menjadi
mata pencaharian utama bagi penduduk?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
nilai jual dari produk hasil kebudayaan daerah Madura.
2.
Mengetahui
prospek ke depan untuk pengembangan produk hasil kebudayaan daerah Madura di
bidang ekonomi.
3.
Mengetahui
wilayah pemasaran produk hasil kebudayaan daerah Madura tersebut.
4.
Mengetahui
dan mengembangkan produk hasil kebudayaan daerah Madura tersebut menjadi mata
pencaharian utama bagi penduduk.
1.4 Manfaat
a.
Bagi
penulis
1.
Menambah
wawasan mengenai produk khas daerah Madura dari segi ekonomi.
2.
Sebagai
generasi muda dapat ikut serta dalam pelestarian budaya daerah.
b.
Bagi
pembaca
1.
Pemerintah
Mengetahui
perkembangan produk khas daerah Madura dan permasalahan yang dialami sehingga
diharapkan pemerintah dapat ikut serta membantu dalam hal pengembangan produk
secara ekonomi
2.
Masyarakat
Umum
Mengenali
masalah-masalah yang dialami oleh pengrajin produk khas daerah Madura sehingga
diharapkan masyarakat bisa ikut serta dalam membantu pengembangannya secara
ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sanggar Keris Mayapadha Pamekasan
1.
Nilai
jual
Nilai jual keris bervariatif mulai dari harga yang masih
masuk akal sampai harga yang sangat mahal, tergantung dari keris itu sendiri.
Pada dasarnya, keris memiliki dua fungsi, sebagai properti atau hiasan dan
pusaka. Keris yang dijadikan properti dan hiasan memiliki harga jual yang lebih
murah dari keris pusaka, alasanya antara lain: karena proses pembuatannya
menggunakan material yang berbeda – beda, dibuat dengan cara yang berbeda,
waktu pembuatan yang berbeda, dibuat oleh siapa dan lain – lain.
Berikut perbedaan
keris pusaka dan keris properti/hiasan.
No
|
Keris Pusaka
|
Keris
Properti/ Hiasan
|
Perbedaan
|
1.
|
Dilakukan
dengan waktu yang khusus, beserta ritual – ritual tertentu, tempat yang
khusus.
|
Dilakukan
dengan cara yang lebih bebas
( Tergantung pesananpelanggan)
|
Proses
Pembuatan
|
2.
|
Menggunakan
logam – logam yang lebih khusus, dan juga menggunakan unsur – unsur batu
meteorit ( misalnya : Titaniun, Uranium)
|
Benda –
benda yang digunakan lebih umum, bahkan banyak keris yang dibuat dari kayu
biasa.
|
Material
Penyusun
|
3.
|
Dibuat
dengan menggunakan cara – cara spiritual yang kuat seperti puasa, ritual,
tirakat, doa – doa dan lain – lain.
|
Dibuat
dengan aturan yang lebih bebas.
|
Cara
Pembuatan
|
4.
|
Waktu
pembuatan relatif lama dan dilakukan di zaman dahulu kala.
|
Dilakukan
pada masa kini, dengan waktu pembuatan yang singkat.
|
Waktu
Pembuatan
|
5.
|
Dibuat oleh
para empu/mpu yang sudah ahli dan terpercaya mempunyai keterkaitan dengan
kerajaan .
|
Dibuat oleh
pabrik, kelompok paguyuban tidak
mempunyaiketerkairtan dengan kerajaan dan lain sebagainya.
|
Pembuat
|
2.
Propek
ke depan
Prospek kedepan keris, cukup baik, dilihat dari
perkembangan yang telah dicapai, peminat yang semakin banyak, promosi yang
semakin menyebar luas.
3.
Pemasaran
Produk
Pemasaran keris meliputi skala nasional bahkan
internasional, tergantung dengan pesanan yang ada
4.
Mata
pencaharian
Keris
juga bisa menjadi sumber mata pencaharian. Jika pemerintah bisa memfasilitasi
dan mengembangkan usaha ini, maka usaha ini dapat menjadiproduk unggulan dalam
bidang ekonomi. Namun dengan kondisi sekarang ini pekerjaan tersebut belum bisa
memakmurkan pengusahanya karena untuk pemesanannya masih sangat jarang dan
tidak menentu.Usaha ini juga bergantung dengan situasi internasional karena
konsumen keris banyak dari luar negeri.
2.2 Ukiran Karduluk Sumenep
1.
Nilai
jual
Ukiran karduluk merupakan ukir-ukiran khas madura yang
terletak di pusat ukir-ukiran desa karduluk. Ukiran karduluk dapat di
aplikasikan dalam berbagai bentuk furniture. Ukiran karduluk sendiri memiliki
ciri khas dengan warna nya yang nencolok khas madura. Furniture yang terdapat
ukiran karduluk ialah almari,dipan,kasur dan lain lainya. Tentunya ukiran ini
memiliki nilai jual yang sangat tinggi, karena didukung model yang khas madura
serta jati diri madura yang terukir dalam ukiran karduluk.
2.
Prospek
ke depan
Seiring berkembangnya furniture di Indonesia bahkan
diluar negeri. Ukiran karduluk akan mampu bersaing di dunia pasar nasional
bahkan internasional. Ciri khas Madura yang sangat melekat dalam ukiran
karduluk menjadi salah saru nilai plus terhadap konsumen. Pemerintah Sumenep
juga mendukung ukiran Karduluk ini dengan mengadakan pameran serta mengikut
sertakan ukiran Karduluk dalam pameran yang diadakan di kota besar bahkan
merambah internasional. Selain peminat dari konsumen lokal ukiran karduluk ini
sudah diminati konsumen mancanegara. Tentunya diharapkan ukiran karduluk ini
semakin berkembang.
3.
Pemasaran
Produk
Para pengrajin ukiran karduluk, memiliki
target pasar yang berbeda beda. Pengrajin ukiran karduluk yang masih kecil
masih berkutat dikawasan madura dan Surabaya dalam pemasarannya dengan almari
serta dipan menjadi produk yang paling laris. Namun para pengrajin karduluk
yang sudah memiliki usaha yang besar kini telah mampu menyentuh pasar nasional
bahkan internasional. selain berjualan di galeri pengrajin karduluk juga
menerima pesanan konsumen. Pemesan dari mancanegara kini juga mulai ramai
permintaanya. Selain itu pengrajin juga mengirim barangnya dikota kota besar
seperti Surabaya,Jogja,Palembang dan Bali. Bali menjadi target utama untuk
memperoleh konsumen dari mancanegara.
4.
Mata
pencaharian
Desa karduluk yang merupakan sentral ukiran Karduluk
telah menjadi lapangan pekerjaan tersendiri untuk masyarakat desa tersebut. Omset per tahun
pekerjaan tersebut dapat menyentuh angka 500 juta. Dilihat dari omset tersebut
para pengrajin dapat memperoleh penghasilan yang lumayan besar perbulannya. Hal
ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa Karduluk bahkan masyarakat
Sumenep itu sendiri.
2.3 Topeng Dalang Sloppeng Sumenep
1.
Nilai
jual
Topeng dalang sendiri dibuat untuk dijual maupun
digunakan untuk kesenian tari topeng dalang. Harga dari topeng dalang pun
bervariasi, tergantung pada jenis topengnya. Topeng biasa dijual dengan harga
150 ribu, sedangkan topeng yang memiliki variasi kumis dijual dengan harga 200
ribu. Adapula topeng raksasa dijual dengan harga 350 ribu.
Topeng dalang sudah cukup diminati oleh generasi muda di
daerah Sloppeng. Selain itu, dalam kelompok tersebut pemain topeng dalang sudah
dimulai dari anak SD hingga lansia. Hal ini diakui oleh ketua kelompok Rukun
Pewaras, yakni Bapak Adi Sutipno. Beliau juga menyampaikan bahwa untuk
meningkatkan nilai jual dari topeng dalang itu sendiri, generasi muda sudah
mulai mengembangkan pertunjukan topeng dalang dengan tambahan panggung dan lighting.
2.
Prospek
ke depan
Topeng dalang sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Hal
ini dikarenakan topeng dalang sudah diakui oleh Duta Seni Indonesia dan pada
tahun 1991, kesenian topeng dalang tersebut pernah memperoleh kesempatan tampil
di Amerika dan Jepang. Hal tersebut membuat topeng dalang lebih dikenal baik di
dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan
bahwa topeng dalang akan menjadi sebuah mata pencaharian yang menjanjikan bagi
masyarakat.
3.
Pemasaran
Produk
Topeng dalang selama ini biasa tampil dalam acara ruwatan
atau pernikahan. Kesenian tersebut diundang oleh masyarakat serta pemerintah di
daerah Madura dan sekitarnya, seperti Malang, Surabaya, dll.
4.
Mata
pencaharian
Pementasan Tari
Topeng Dalang di daerah Sloppeng masih bergantung pada panggilan masyarakat
sehingga jam kerja mereka sendiri belum tetap. Sekali pementasan kelompok
tersebut mendapat penghasilan sejumlah kurang lebih 5 juta dengan keuntungan
bersih sekitar 2 juta. Penghasilan tersebut masih harus dibagikan kepada
anggota kelompok yang berjumlah sekitar 40 orang. Hal tersebut mengakibatkan
topeng dalang belum menjadi mata pencaharian pokok bagi kelompok kesenian itu
sendiri.
2.4 Topeng Gethak Pamekasan
Madura memiliki banyak
kekayaan budaya dengan ciri yang berbeda-beda sesuai dengan karakter daerah
mereka masing-masing. Salah satunya adalah budaya seni Tari Topeng Getak yang
berada di daerah Pamekasan. Tari ini memiliki banyak sekali nilai seni yang
dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Selain itu, kesenian
tari tersebut juga memiliki nilai-nilai ekonomi yang dapat berpengaruh bagi
eksistensi budaya tersebut.
1.
Nilai
jual
Nilai jual kesenian Topeng Getak
sebenarnya terletak pada tampilan tari itu sendiri. Namun sayangnya kesenian
tersebut masih bergantung pada pementasan kesenian Sandur dan belum bisa
berdiri sendiri. Hal tersebut mengakibatkan penurunan nilai jual tersebut di
atas yang salah satunya yaitu minat generasi muda yang masih sangat minim.
2.
Prospek
ke depan
Seperti yang kita ketahui bahwa Topeng
Getak itu masih bergantung pada kesenian lain, maka dengan kondisi tersebut
akan mempengaruhi perkembangan Topeng Getak. Menurut ketua sanggar Madu
Sekar, sebenarnya kesenian tersebut
dapat berkembang dan memiliki prospek ke depan yang cerah apabila terdapat
keseriusan dari pihak-pihak terkait untuk mengembangkan.
3.
Pemasaran
produk
Kelompok kesenian Tari Topeng Getak
sudah membuka diri melalui website resmi yang berisi tentang informasi lengkap
kesenian itu sendiri. Namun sayangnya usaha tersebut masih belum banyak
membuahkan hasil karena belum banyak masyarakat yang mengetahui website
tersebut. Masyarakat akan lebih cenderung tertarik apabila menyaksikan dan
memahami pertunjukan Tari Topeng Getak secara langsung.
4.
Mata
pencaharian
Kesenian ini belum menjadi mata
pencaharian utama karena hanya menjadi wadah kreativitas bagi para anggota seni
Tari Topeng Getak dan sebagai pelatihan bagi para pendatang baru. Diharapkan
siring dengan perkembangan zaman, tari ini akan semakin banyak peminatnya
sehingga dapat dijadikan sebagai mata pencaharian utama.
2.5 Batik Proppo Pamekasan
1.
Nilai
jual
Batik Proppo merupakan batik khas Madura. Salah satu
sentra industri batik Proppo berlokasi
di Desa Klapret. Ciri khas batik tersebut ialah motif yang mengangkat flora dan
fauna serta warna yang ekspresif. Motif yang paling digemari konsumen yaitu
motif Sekar Jagat. Tidak hanya itu, para
pengrajin batik Madura juga menerima pesanan motif sesuai selera konsumen. Hal ini membuat batik
Proppo memiliki nilai jual tersendiri bagi para pecinta batik di Indonesia.
2.
Prospek
ke depan
Ke depannya, prospek batik Proppo dilihat cukup cerah dan
menjanjikan. Karena konsumen lebih tertarik pada warna batik Proppo yang
berkarakter kuat, ekspresif, cerah dan sebagainya. Prospek yang cerah ini juga
didukung oleh pemerintah berupa material seperti didirikannya koperasi batik
yang bisa memberikan pinjaman modal kepada pengrajin.
3.
Pemasaran
Produk
Para pengrajin batik memiliki strategi pemasaran yang
bervariasi. Pengrajin batik Proppo tersebut ada yang memasarkan produknya di
daerah Madura dan di luar Madura. Di daerah Madura sendiri khususnya di
Kabupaten Pamekasan terdapat pasar batik yang dibuka pada setiap hari Kamis dan
Minggu. Seiring tingginya jumlah pengrajin batik Proppo, maka harga yang
ditetapkan sesama pengrajin tidak bisa dimaksimalkan. Di samping itu, sebagian
para pengrajin juga menjual produknya di rumah masing-masing. Selain di
Kabupaten Pamekasan, batik juga dipasarkan di Kabupaten Bangkalan, Madura. Sedangkan
untuk target pemasaran, di luar daerah para pengrajin biasanya menawarkan kain
batik ke butik maupun galeri batik seperti di Kota Surabaya dan Yogyakarta.
Transaksi seperti di daerah Yogyakarta pengrajin bisa mengirimkan kain batik
seharga sekitar 50 juta hingga 100 juta dan cara transaksi tersebut melalui cek
yang dapat dicairkan 2-3 bulan setelah pengiriman barang. Namun hanya pengrajin
yang memiliki modal besar yang berani melakukan strategi pemasaran dengan stok
barang besar tersebut. Karena pengrajin bermodal kecil berpikir bahwa dalam 3
bulan tersebut tidak dapat mengembalikan
modal awal mereka. Selain itu pengrajin bermodal kecil juga mengirimkan
produknya ke pengepul yang nantinya akan di distribusikan diluar daerah.
4.
Mata
pencaharian
Di daerah Proppo, banyak penduduk yang sudah menjadikan
kerajinan batik sebagai mata pencaharian hidup. Pengrajin-pengrajin ini
menggantungkan hidupnya pada batik yang mereka produksi. Modal awal yang
dibutuhkan pengrajin untuk memulai usaha produksi batik berkisar sekitar
Rp10.000.000,00. Dari modal awal tersebut, pengrajin dapat meraupn keuntungan
sekitar Rp10.000,00 per kainnya.
Batik yang dijual di Proppo berupa kain sepanjang 2 meter
dan baju. Harga kain batik berkisar Rp100.000,00. Sedangkan baju, sekitar Rp150.000,00
karena pengrajin harus memotong bahan kurang dari 2 meter. Tetapi, konsumen
lebih banyak tertarik pada kain karena bisa dimodifikasi desain bajunya sesuai
selera.
Tinggi rendahnya harga kain batik tergantung dari
kesulitan proses pembuatan. Proses ini mencangkup perbedaan warna yang
digunakan. Semakin kompleks warna yang digunakan, maka semakin tinggi harganya.
Sebab, setiap penambahan warna para pengrajin
harus membatik kembali. Ada dua macam
batik, yaitu batik dua warna dan
tiga warna. Bila batik dua warna dijual seharga Rp100.000,00 sedangkan
batik tiga warna mencapai Rp125.000,00.
Pembelian kain batik dapat dilakukan secara per biji
maupun grosir, harganya pun berbeda. Perbedaan harga disebabkan oleh keuntungan
yang diperoleh pengrajin yaitu per biji, maka pembelian secara grosir lebih
murah dibandingkan dengan pembelian per biji.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Produk
seni Madura sangat beragam dan bervariatif, jika masyarakat dan pemerintah
Madura bisa mengoptimalkan segala potensi yang ada, Madura akan bisa semakin maju, dan bisa mendongkrak perekonommian Indonesia.
2.
Produk
kesenian daerah Madura mayoritas memiliki nilai jual yang tinggi pada
masyarakat.
3.
Produk
kebudayaan daerah Madura sebagian bisa dijadikan sebagai mata pencaharian
utama, seperti Batik Proppo, Keris Mayapadha dan Ukiran Karduluk. Namun ada
pula yang menjadi pekerjaan sampingan, seperti Topeng Getak dan Topeng Dalang
4.
Wilayah
pemasaran dari produk kebudayaan Madura ini meliputi wilayah lokal sampai
mancanegara.
3.2 Saran
1.
Produk
kebudayaan ini harus terus dikembangkan dan dijaga serta harus dilakukan
regenErasi supaya tidak punah.
2.
Pemerintah
sebaiknya melindungi, memfasilitasi dan mendukung kebudayaan daerah Madura
salah satunya dengan membangun museum kebudayaan Madura.
Semoga bermanfaat :)
ASSALAMU ALAIKUM.WR.WB.. SAYA TERMASUK ORANG YANG GEMAR BERMAIN TOGEL,SETELAH SEKIAN LAMANYA SAYA BERMAIN TOGEL AKHIRNYA SAYA MENEMUKAN NOMOR SEORANG PERAMAL TOGEL YANG TERKENAL KEAHLIANNYA DI SELURUH DUNIA,NAMANYA
ReplyDeleteKIYAI_SUNAN DAN SAYA BENAR BENAR TIDAK PERCAYA DAN HAMPIR PINSANG KARNA KEMARIN ANGKA GHOIB YANG DIBERIKAN OLEH KIYAI 4D DI PUTARAN SGP YAITU 2005 TERNYATA BETUL-BETUL TEMBUS. SUDAH 2.KALI PUTARAN SAYA MENAN BERKAT BANTUAN KIYAI
PADAHAL,AWALNYA SAYA CUMA COBA COBA MENELPON DAN SAYA MEMBERITAHUKAN SEMUA KELUHAN SAYA KEPADA KIYAI_SUNAN DISITULAH ALHAMDULILLAH KIYAI_SUNAN TELAH MEMBERIKAN SAYA SOLUSI YANG SANGAT TEPAT DAN DIA MEMBERIKAN ANGKA YANG BEGITU TEPAT..,MULANYA SAYA RAGU TAPI DENGAN PENUH SEMANGAT ANGKA YANG DIBERIKAN KIYAI ITU SAYA PASANG DAN SYUKUR ALHAMDULILLAH BERHASIL SAYA JACKPOT DAPAT 500.JUTA,DAN BETAPA BAHAGIANYA SAYA BERSUJUD-SUJUD SAMBIL BERKATA ALLAHU AKBAR…..ALLAHU AKBAR….ALLAHU AKBAR….SEKALI LAGI MAKASIH BANYAK YAA KIYAI,SAYA TIDAK AKAN LUPA BANTUAN DAN BUDI BAIK KIYAI, BAGI ANDA SAUDARAH-SAUDARAH YANG INGIN MERUBAH NASIB SEPERTI SAYA TERUTAMA YANG PUNYA HUTANG SUDAH LAMA BELUM TERLUNASI SILAHKAN HUBUNGI KIYAI_SUNAN DI NOMOR HP: 082_349_535_132