Uraian ini saya buat saat even Jejak Tradisi Budaya. Saya kelompok ekonomi, jadi kali ini saya memaparkan tentang batik Proppo di bidang ekonomi. Metode yang saya lakukan adalah pengamatan dan wawancara. Semoga bermanfat :)
Nilai
Jual Batik Proppo
Batik Proppo
merupakan batik khas Madura. Salah satu sentra industri batik Proppo berlokasi di Desa Klapret.
Ciri khas batik tersebut ialah motif yang mengangkat flora dan fauna serta warna yang ekspresif. Motif yang paling digemari konsumen yaitu motif Sekar Jagat. Tidak hanya itu, para pengrajin batik Madura juga menerima pesanan motif sesuai selera konsumen. Hal ini membuat batik Proppo memiliki nilai jual tersendiri bagi para pecinta batik di Indonesia.
Ciri khas batik tersebut ialah motif yang mengangkat flora dan fauna serta warna yang ekspresif. Motif yang paling digemari konsumen yaitu motif Sekar Jagat. Tidak hanya itu, para pengrajin batik Madura juga menerima pesanan motif sesuai selera konsumen. Hal ini membuat batik Proppo memiliki nilai jual tersendiri bagi para pecinta batik di Indonesia.
Prospek
ke depan
Ke depannya, prospek
batik Proppo dilihat cukup cerah dan menjanjkan. Karena konsumen yang tertarik
pada warna batik Proppo yang berkarakter kuat, ekspresif, cerah dan sebagainya.
Prospek yang cerah ini juga didukung oleh pemerintah berupa material seperti
didirikannya koperasi batik yang bisa memberikan pinjaman modal kepada
pengrajin.
Target
Pemasaran
Para pengrajin
batik memiliki strategi pemasaran yang bervariasi. Pengrajin batik Proppo
tersebut ada yang memasarkan produknya di daerah Madura dan di luar Madura. Di
daerah Madura sendiri khususnya di Kabupaten Pamekasan terdapat pasar batik
yang dibuka pada setiap hari Kamis dan Minggu. Seiring tingginya jumlah
pengrajin batik Proppo, maka harga yang ditetapkan sesama pengrajin tidak bisa dimaksimalkan.
Di samping itu, sebagian para pengrajin juga menjual produknya di rumah
masing-masing. Selain di Kabupaten Pamekasan, batik juga dipasarkan di Kabupaten
Bangkalan, Madura. Sedangkan untuk target pemasaran, di luar daerah para
pengrajin biasanya menawarkan kain batik ke butik maupun galeri batik seperti
di Kota Surabaya dan Yogyakarta. Transaksi seperti di daerah Yogyakarta pengrajin
bisa mengirimkan kain batik seharga sekitar 50 juta hingga 100 juta dan cara
transaksi tersebut melalui cek yang dapat dicairkan 2-3 bulan setelah
pengiriman barang. Namun hanya pengrajin yang memiliki modal besar yang berani
melakukan strategi pemasaran dengan stok barang besar tersebut. Karena
pengrajin bermodal kecil berpikir bahwa dalam 3 bulan tersebut tidak dapat
mengembalikan modal awal mereka. Selain
itu pengrajin bermodal kecil juga mengirimkan produknya ke pengepul yang
nantinya akan di distribusikan diluar daerah.
Batik
Proppo penghasil rupiah pengrajin.
Di daerah Proppo,
banyak penduduk yang sudah menjadikan kerajinan batik sebagai mata pencaharian
hidup. Pengrajin-pengrajin ini menggantungkan hidupnya pada batik yang mereka
produksi. Modal awal yang dibutuhkan pengrajin untuk memulai usaha produksi
batik berkisar sekitar Rp10.000.000,00. Dari modal awal tersebut, pengrajin
dapat meraupn keuntungan sekitar Rp10.000,00 per kainnya.
Batik yang dijual di
Proppo berupa kain sepanjang 2 meter dan baju. Harga kain batik berkisar
Rp100.000,00. Sedangkan baju, sekitar Rp150.000,00 karena pengrajin harus
memotong bahan kurang dari 2 meter. Tetapi, konsumen lebih banyak tertarik pada
kain karena bisa dimodifikasi desain bajunya sesuai selera.
Tinggi rendahnya harga
kain batik tergantung dari kesulitan proses pembuatan. Proses ini mencangkup
perbedaan warna yang digunakan. Semakin kompleks warna yang digunakan, maka
semakin tinggi harganya. Sebab, setiap penambahan warna para pengrajin harus membatik kembali. Ada dua macam batik, yaitu batik dua warna dan tiga warna. Bila batik dua warna dijual
seharga Rp100.000,00 sedangkan batik tiga warna mencapai Rp125.000,00.
Pembelian kain batik
dapat dilakukan secara per biji maupun grosir, harganya pun berbeda. Perbedaan
harga disebabkan oleh keuntungan yang diperoleh pengrajin yaitu per biji, maka
pembelian secara grosir lebih murah dibandingkan dengan pembelian per
biji.
saya juga pernah mendengar batik khas madura yang dibuat oleh ibu Maimun di Bangkalan... batiknya itu bagus dan sudah melanglang ke luar negeri... makanya saya berkesimpulan, batik maudra pasti memiliki kualitas bagus, terlebih lagi baju batik dipakai oleh orang Madura untuk acara penting yang artinya tentu akan memakai pakaian bagus... :D
ReplyDeleteBangkalan? wow..saya belum pernah ke batik Bangkalan hehe..ternyata Indonesia punya banyak batik hehe..bangga :))
Deletesalam ^^
insyaallah batik madura kedepannya akan membuming seiring banyak peminatnya.
ReplyDeleteadapun sangat banyak ragamnya.