Ada situs buku harian lhoh! Klik di sini http://www.my-diary.org/
Teman-teman pasti nggak
asing dengan kata “curhat” atau curahan hati. Teman-teman sering melontarkannya
kepada siapa atau apa? Banyak remaja
yang curhat ke sahabat, orang tua, bahkan ada juga yang menulis curhat di
jejaring sosial, Facebook dan Twitter misalnya.
Nah, curhatan itu
umumnya bersifat pribadi. Bagaimana dengan curhat kepada buku harian?
Teman-teman pernah mencobanya? Buku harian adalah catatan kejadian yang sedang
dialami. Buku harian isinya subjektif dan rahasia. Tapi, tidak jarang pula yang
membolehkan buku hariannya dibaca oleh orang lain.
Buku harian, atau dalam
bahasa inggris disebut diary, walaupun tertera kata “hari”, ndak mesti
kita kudu menuliskan keseluruhan aktivitas harian. Buku harian biasanya berisi
curhatan (rerasanan) tentang peristiwa dan perasaan, yang bisa dibilang “wah”, menggelitik,
atau yang tidak biasa. Peristiwa ditulis bisa apa saja, contohnya kesal kepada
teman, lelah mengerjakan tugas yang setumpuk, atau kangen sama sahabat. Lalu,
deskripsikan perasaan teman-teman, apakah marah, berbunga-bunga, galau, dan
sebagainya. Jangan lupa, beri tanggal dan hari, saat sebelum atau sesudah
menulis curhat, tambahkan jam penulisan juga tidak dilarang. Selanjutnya untuk
penutup, akan lebih baik jika dibubuhi kalimat lagu, kutipan puisi, pantun,
peribahasa, atau harapan-harapan yang mewakili keseluruhan perasaan
teman-teman. Pokoknya, terserah teman-teman. Mudah bukan curhat kepada buku
harian?
Meskipun kadang
dianggap hal yang remeh, ternyata menulis buku harian ada manfaatnya lho.
Secara psikologis, menulis buku harian, mampu mengurangi beban pikiran dan
perasaan, yang kita ketahui keduanya merupakan faktor dari stres. Lalu, dengan
menuliskan kembali suatu kejadian, akan memperkuat memori otak. Jika teman-teman
menulis secara kontinyu, siapa tahu nantinya, buku harian dapat menjadi sumber
inspirasi yang bermanfaat dan media refleksi diri. Misalnya, setelah menulis,
teman-teman berintrospeksi dan bercermin, sehingga tahu dimana letak kesalahan,
kemudian belajar agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Ada lagi, kalau
teman-teman ingin menjadi penulis, bisa dimulai dari sini. Contoh yang
terkenal, yaitu Anne Frank, Soe Hok Gie, dan Ernest Hemingway.
Wah, ternyata curhat
dengan menulis buku harian nggak sekedar curhat ya teman-teman. Tenang, rahasia
terjamin rapi oleh si Buku Harian deh. Jadi, bagaimana teman-teman? Sudah siap
menulis buku harian?
Saya menulis buku harian sekarang di blog atau MS Word untuk konsumsi umum dan pribadi. Tetapi kebanyakan di blog biar bisa dibaca orang (Tujuannya itu).
ReplyDeleteSetuju sekali dengan statement bahwa dengan curhat lalu menulisnya ke buku atau blog, bagi saya memang membuat pikiran jadi lebih rileks dan jadi lebih pandai dalam mengarang tulisan. :)